Widget edited by super-bee

Sabtu, 11 Februari 2012

0 I'sha, Si Wanita Punk Yang Jadi Mualaf

Date: Sabtu, 11 Februari 2012 Sabtu, Februari 11, 2012
Category:
Author: Unknown
Share:
Responds: 0 Comment

Selama beberapa bulan terakhir ini, Lucy Osborne telah mewawancarai perempuan-perempuan di Inggris yang telah masuk Islam. Tulisan ini adalah tulisan Lucy Osborne yang dikirimkan ke The Times tentang peningkatan jumlah perempuan Inggris yang memeluk Islam. Tapi, mengapa mereka masih dipandang dengan penuh kecurigaan.

Jumlah mualaf di Inggris meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun dan hampir dua pertiganya adalah perempuan. Lucy Osborne, yang berprofesi sebagai jurnalis lepas (freelance) sekaligus penulis ficer, menyelidiki mengapa hal ini terjadi.

I'sha adalah salah satu wanita mualaf yang diwawancarai oleh Lucy Osborne. Keluarga I'sha tidak menyetujui pilihan I'sha untuk menjadi seorang muslim. Keluarga semakin tidak setuju karena I'Sha dalam kesehariannya menggunakan pakaian niqab yang hanya memperlihatkan kedua bola matanya.

"Ketika saya pertama kali memberitahu orangtuaku bahwa aku menjadi seorang Muslim, mereka tidak ingin ada yang tahu. Apakah itu keluarga atau tetangga,'' kata I'Sha (40) yang masuk Islam sejak empat tahun lalu. ''Mereka tidak bisa mengerti keputusan saya."

Lingkungan kini menentang I'Sha yang telah memutuskan untuk masuk Islam. ''Orang-orang di mana saya dibesarkan kini berbalik melawan aku. Mereka tidak ingin anak-anak mereka bersama dengan anak-anak saya. Mereka menilai saya sudah gila.''

Seperti banyak orang, agama tidak tumbuh dalam kehidupan sehari-hari. Jika I'Sha pulang dari sekolah dan berbicara tentang Tuhan, ayah selalu akan mengatakan,''sekarang, hanya ada satu Tuhan di sini dan itu saya.''

Temukan Jalan Pulang

I'sha, seorang pekerja perempuan pendukung di Masjid London Timur, berasal dari Newcastle. Dia adalah salah satu dari 100.000 orang Inggris yang saat ini telah masuk Islam. Menurut hasil studi Faith Matters oleh Kevin Brice dari Universitas Swansea, sebanyak 5.200 warga Inggris tahun lalu telah menjadi mualaf.

Pengalaman I'sha tidak biasa. Mayoritas publik Inggris masih memandang Islam, yang merupakan agama terbesar kedua di Inggris, sebagai sebuah keyakinan yang aneh dan asing. Tapi, I'sha tidak seperti kebanyakan orang yang berpikir negatif tentang Islam.

"Saya justru merasa seperti sudah pulang," katanya. "Melalui Islam, saya telah menemukan jawaban atas segala pertanyaan yang saya punya. Saya telah menemukan kedamaian sejati."

I'sha dulunya adalah seorang punk. Dia memakai pakaian yang potongannya terbilang 'memalukan'. I'Sha tentunya berpotongan rambut Mohican yang mirip landak. Adiknya secara terbuka memproklamirkan diri sebagai seorang lesbian.

Ketika mengatakan kepada keluarganya, teman dan rekan-rekan bahwa dia telah memeluk Islam, I'Sha mengatakan bahwa dirinya tetap tidak berubah. "Saya mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa aku masih si lidah panjang dari utara seperti dulu. Tetapi, menjadi seorang Muslim itu tidak dilihat sebagai sesuatu yang 'cool'.''

''Ketika orang melihat Anda berkulit putih dan orang Inggris, maka mereka benar-benar berperilaku kasar terhadap Anda. Karena, mereka berpikir bahwa Anda telah kembali pada cara hidup mereka,'' tambah I'sha.

source thetime dan republika
asa

Ditulis Oleh : Unknown ~ Tips dan Trik Blogspot

Christian angkouw Sobat sedang membaca artikel tentang I'sha, Si Wanita Punk Yang Jadi Mualaf. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

:: Get this widget ! ::


Artikel Terkait :



Posting Komentar

KOmentar yang sopan jaga etika, nO Porno gan