Proses evakusi korban meninggal akibat kecelakaan bus di kawasan Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, masih terus dilakukan. Kebanyakan korban jiwa akibat kecelakaan ini adalah penumpang bus Karunia Bhakti yang hilang kendali.
Seperti disampaikan Kepala Unit Patroli Polsek Cisarua, Inspektur Satu Nur Ahmadi, sudah lebih dari sepuluh korban meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cisarua.
"Sementara ini, menurut saya lebih dari 10 korban meninggal sudah dievakuasi. Kami masih terus data," kata Nur Ahmadi, Jumat, 10 Februari 2012.
Tapi, Ahmadi belum bisa memastikan bahwa kecelakaan ini akibat rem blong. Bus Karunia Bhakti yang hilang kendali sempat menabrak kendaraan roda empat dan roda dua sebelum masuk tebing setinggi 10 meter yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Cisarua.
"Bus ini memang masuk tebing. Ini penumpang bus yang paling banyak menjadi korbannya," ujarnya.
Seperti disampaikan Kepala Unit Patroli Polsek Cisarua, Inspektur Satu Nur Ahmadi, sudah lebih dari sepuluh korban meninggal dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Cisarua.
"Sementara ini, menurut saya lebih dari 10 korban meninggal sudah dievakuasi. Kami masih terus data," kata Nur Ahmadi, Jumat, 10 Februari 2012.
Tapi, Ahmadi belum bisa memastikan bahwa kecelakaan ini akibat rem blong. Bus Karunia Bhakti yang hilang kendali sempat menabrak kendaraan roda empat dan roda dua sebelum masuk tebing setinggi 10 meter yang lokasinya tidak jauh dari Pasar Cisarua.
"Bus ini memang masuk tebing. Ini penumpang bus yang paling banyak menjadi korbannya," ujarnya.
Informasi awal diketahui bahwa bus Karunia Bhakti kecelakaan karena diduga rem blong. Bus kemudian hilang kendali dan menabrak mobil Avanza B 1536 FKB, Livina F 1472 HD, dan sejumlah motor. (art)
Ditulis Oleh : Unknown ~ Tips dan Trik Blogspot
Sobat sedang membaca artikel tentang Bus Karunia Bhakti Masuk Tebing. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya
Posting Komentar
KOmentar yang sopan jaga etika, nO Porno gan